Rabu, 01 Oktober 2014

Daging Kambing, Mitos atau Fakta?

TEMPO.CO, Jakarta--Umat Islam akan merayakan Idul Adha dan berkurban besok, Selasa 15 Oktober 2013. Salah satu hewan yang banyak dijadikan kurban adalah kambing.

Banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang daging kambing. Salah satunya daging kambing dipercaya bisa menaikkan tekanan darah. Benarkah? Menurut Dr Ari Fahrial Syam, dokter ahli gastronomi di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, hipotensi atau tekanan darah yang rendah bisa disebabkan oleh berbagai hal. Bisa karena perdarahan, kurang minum sampai dehidrasi karena berbagai sebab, kelelahan atau kurang tidur.

"Tensi yang rendah juga dapat disebabkan karena gangguan pada jantung," tulisnya melalui surat elektronik, Sabtu (12/10). Gangguan jantung itu bisa karena kelainan katup atau serangan jantung, bahkan gagal jantung.

Dampak langsung akibat menkonsumsi daging kambing berlebihan adalah sembelit. Jika memiliki penyakit lambung GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), kondisi asam atau isi lambung balik arah ke atas, maka bisa memperparah penyakit GERD.Belum lagi efek jangka panjang berupa peningkatan kadar lemak dan kolesterol darah. Menurutnya, konsumsi daging kambing saat tensi turun bisa berbahaya. Jika tensi turun karena gangguan jantung, maka konsumsi daging yang berlebihan justru memperburuk keadaan dan bisa fatal.

Mitos lain soal kambing adalah 'torpedo' atau testis kambing bisa meningkatkan gairah seksual atau sate kambing setengah matang meningkatkan gairah seksual. Menurut Dr Ari, ini tidak sepenuhnya benar. Testis kambing memang mengandung banyak testosteron. Tapi sebenarnya peningkatan gairah seksual terjadi karena multifaktor dan tidak semata-mata terkait dengan makanan.

Daging kambing juga daging merah lain seperti daging sapi mengandung tinggi lemak. Lemak hewani biasanya mengandung lemak jenuh. Lemak jenuh ini banyak mengandung lemak jahat yang bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah kita.

Sisi positifnya, daging kambing juga mengandung protein hewani. Protein ini dibutuhkan buat menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai zat pembangun. Daging kambing termasuk juga daging sapi mengandung gizi yang dibutuhkan. Tapi jika konsumsinya berlebih akan mengganggu kesehatan.

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/10/14/136521549/Daging-Kambing-Mitos-atau-Fakta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar